Sayaajarkan – Tanggal 12 November 2020 menjadi tanggal resmi peluncuran PS5. (Setidaknya di America Utara, Australia, New Zealand, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan). Masyarakat Indonesia sendiri baru bisa pesan di tanggal 18 Desember 2020 di toko resmi Playstation dan baru akan dikirimkan mulai 22 Januari 2021. Nah, konsol Next-Gen dari Sony ini bukan hanya menarik di speknya saja. Banyak dari reviewer yang memuji DualSense baru dari PlayStation 5.
Controller baru dari Sony ini memiliki teknologi adaptive trigger yang mampu memberikan sensasi imersif dalam bermain game. Jika penerapan di dalam gamenya tepat, pengalaman dalam bermain game akan terasa begitu menarik dan seru.
Penjelasan paling sederhada untuk adaptive trigger adalah tombol akan bereaksi layaknya pergerakan yang hendak dilakukan oleh karakter yang ada di game. Jika karakter di game hendak memanah, sang gamer akan merasakan seolah-olah dia sedang menarik busur panah tersebut.
Adaptasi ini tentu bisa diaplikasikan dibanyak hal tidak hanya memanah saja. Astro menjadi game bawaan dari Sony di PS5 untuk memamerkan kemampuan DualSense controller.
DualSense Menjadi Controller Next-Gen
Controller game tidak memiliki banyak perubahan sejak kehadiran dual stick. Ada beberapa tambahan tombol seperti tombol share ataupun perubahan ergonomic memang. Namun, dari sisi pengalaman memainkan game sama saja.
DualSense sebenarnya terlihat tidak jauh berbeda dengan controller sebelumnya. Tapi kali ini, Sony memiliki sebuah ide menarik: bagaimana sebuah controller mampu memberikan pengalaman yang imersif saat main game. Inovasi yang diberikan dalam controller baru PS5 ini adalah haptic vibrations yang baru dan adaptive trigger.
Haptic vibrations atau getaran yang ada dalam controller sebenanrnya sudah ada dari jaman Nintendo 64. Walaupun begitu, getarannya ya hanya getaran saja. Tidak bervariasi. Kalau ada ledakan di dalam game, controllernya juga akan bergetar.
Pengalaman vibrasi yang ditimbulkan dari DualSense akan sangat berbeda. Vibrasinya kadang bisa sangat terasa besar bisa terasa sedang dan bisa terasa sangat lembut. Hal ini membuat sensasi getarannya menyatu dengan gamenya.
Dalam Game Astro’s Playroom, kita akan dapat merasakan perbedaan jika kita berjalan di atas pasir, di atas air, atau di atas permukaan yang lebih keras seperti besi dan lain sebagainya.

Sensasi getarannya pun bisa dirasakan di berbagai bagian dari controller baru ini. Contohnya jika ada angin menebas karakter di game dari sisi kiri, makan dari DualSense controller sebelah kiri kita akan merasakan sedikit getaran yang sama menyusuri tangan kita. Ditambah lagi, pengalamannya juga akan semakin menyatu jika kita menyalakan speaker yang ada di dalam controller.
Adaptive Trigger In Action
Nah, ini salah satu teknologi baru lainnya yang diadaptasi dalam DualSense PS5. Di atas tadi sudah diberitahu kurang lebih seperti apa adaptive trigger ini bekerja. Walaupun begitu, masih penasaran kan?
Di bawah ini, ada video dari seorang youtuber bernama Riyard Ramnath. Dia memperlihatkan fitur adaptive trigger ini di game Call of Duty: Black Ops Cold War. Berbagai jenis dan tipe senjata, dari mulai pistol hingga riffle, Ia coba.
Kita bisa melihat dengan jelas bahwa ada sensasi berbeda pada saat menarik pelatuknya. Ada yang harus ditekan cukup keras baru bisa menembak seperti Shotgun, Pistol, ataupun Sniper. Ada yang lebih responsif dan ringan. Hal ini akan benar-benar menimbulkan pengalaman yang sangat berbeda saat bermain.
Tentu pengalaman baru dari controller ini akan menjadi daya tarik tersendiri untuk PS5. Oleh sebab itu, banyak orang yang memprediksi bahwa teknologi ini akan sangat mungkin diadaptasi pada controller lain di masa depan.
So, sabar ya untuk segera punya PS5 dan DualSensenya….
