SayaAjarkan – Boleh setuju atau tidak, namun sepertinya Phase 4 adalah fase paling eksperimental MCU ketimbang 3 fase sebelumnya. Termasuk instalasi penutupnya, Black Phanter: Wakanda Forever.
Di fase 4, kita akan mengulang ambience The Winter Soldier lewat Black Widow; mengenal budaya baru melalui Shang Chi dan Eternals; menjelajahi multiverse lewat Multiverse of Madness dan No Way Home; hingga dijejali komedi absurd oleh film Love and Thunder.
Semua itu kian kaya dengan tambahan 8 serial dan 2 film televisi yang memiliki cakupan tema yang lebih gila lagi.
Fase ini lalu ditutup oleh kesenduan dan rasa duka mendalam atas kepergian pemeran Raja T’Challa alias Black Phanter, Chadwick Boseman, melalui film Wakanda Forever.
Sinopsis Black Phanter: Wakanda Forever
Wakanda Forever mengambil setting satu tahun setelah kepergian Raja T’Challa. Di masa yang penuh kesedihan ini, Rakyat Wakanda harus berjuang untuk melindungi negerinya dari campur tangan kekuatan dunia, yang mengambil kesempatan dari kematian sang raja.
Tak cukup di situ, Wakanda juga harus menghadapi ancaman yang muncul dari Tālocāni, negara bawah laut pimpinan Aquaman versi Marvel, Namor.
Penggambaran suasana duka yang terlalu lama
Berbeda dengan instalasi-instalasi Phase 4 MCU sebelumnya, Wakanda Forever hadir dengan tone yang sangat serius. Bahkan nyaris tanpa unsur komedi, kecuali dari karakter M’Baku (Winston Duke) yang memang sudah kocak sejak film pertamanya.
Tribute untuk T’Challa, bisa dibilang tersampaikan dengan sangat baik, meski dalam hal ini terasa terlalu mendominasi cerita, dan mengalahkan unsur-unsur lain yang seharusnya jadi suguhan utama.
Di luar itu, para karakter lama yang hadir terasa terdevelop dengan baik, dan mampu menutupi ketidakadaan T’Challa. Begitu juga dengan kehadiran Namor yang jadi salah satu poin terbaik di film ini.
Overall, Wakanda Forever bisa jadi obat kangen bagi yang sudah terlanjur cinta dengan negeri Wakanda beserta segala permasalahannya. Namun, bagi yang tidak memiliki ikatan tersebut, film ini akan terasa seperti boomerang, terutama dengan kesedihan yang agak over-explore.
Di luar itu, ini adalah salah satu instalasi yang cukup sukses di Phase 4. Jauh di atas Black Widow, Eternals, apalagi Thor Love and Thunder.
