Sayaajarkan – Aduh… pasti nggak ada deh yang pengen punya pacar junkies. Pasti bakal merasa unsecure jalan dengannya. Belum lagi nantinya bakal bisa kebawa-bawa masalah sampai tertangkap polisi!
Seram nggak, sih? Padahal kita bersih, tapi nantinya malah ribet ikutan sidang dan segala macamnya.
Terus baiknya gimana, ya? Sini saya ajarkan.
“Dealing with junkies”
Kalau mau gampang, putusin aja pacar junkies kamu, end of discussion. Tapi ya nggak menyelesaikan masalah, sih? Kalau kamu berhasil bikin dia bersih dari narkoba pasti kamu akan lebih lega. For saving people life.
Meski tampak berat, tapi ada baiknya kamu tetap dukung pacar junkies kamu untuk sembuh. Mulai dengan tanya informasi tentang pengobatan yang terbaik buat pacar kamu. Apakah melalu pendekatan agama? Atau yang sifatnya umum? Info rehab dll bisa kamu dapatkan via internet, juga bisa bertanya ke rumah sakit terdekat di kota kamu.
Rehabilitasi bagi pecandu narkoba nggak semudah seperti menghilangkan mules di pagi hari, tinggal masuk kamar mandi dan selesai. Pemakai akan mengalami step-step dalam penyembuhannya. Apabila dia pemakai yang parah, akan mengalami yang namanya sakaw. Atau kesakitan akibat kecanduan.
Nah, sebaiknya kamu cukup sampai step mencari info tentang tempat rehab dan serahkan kelanjutannya ke pihak keluarga pacar kamu. Karena sifatnya sudah sangat personal. Kamu nggak harus selalu menemani dia.
Biasanya pengobatannya residential treatment alias rawat inap untuk waktu yang lama. Pihak keluarga hanya diijinkan menjenguk di waktu tertentu. Dengan harapan pacar kamu akan lebih cepet bersihnya, dijauhi dari lingkungan keramaian kota yang bisa bikin dia tergoda lagi untuk “make” benda haram tersebut.

Di luar niat baik kamu untuk membantunya sembuh dari jeratan narkoba, ingatlah selalu untu tetap waspada dan berhati-hati denan emosinya yang tidak stabil. Credit Photo: womansday.com
Waktunya Recovery
Dukungan kamu pasti mempengaruhi banget untuk kesembuhan dia. Berilah bentuk-bentuk perhatian khusus buat dia, setiap jadwal kalian boleh ketemu. Jangan jejali dia dengan cerita-cerita yang berat. Ingat, sudah berat juga masalah yang dia hadapin.
Share cerita- cerita yang ringan ke dia, hindari menceritakan bagaimana serunya tinggal di kota. Lebih baik kamu cari bahan bacaan untuk mengalihkan perhatian dia. Entah itu bacaan tentang hobi, traveling ataupun otomotif. Kamu yang lebih tahu apa yang dia suka. Kerja sama juga dengan pihak keluarganya, untuk bagi tugas membawakan makanan favorit atau bacaan yang baru buat dia. Biar nggak tumpang tindih dan continue. Lucu aja kan kalau kamu saingan dengan mama dan papanya ngasih perhatian yang berlebih.
Pastinya pihak keluarga lebih tahu tingkat kemajuan anaknya, nggak ada salahnya kamu bertanya pada mamanya tentang kemajuan pacar kamu. Jangan melangkahi dengan bertanya langsung ke parawat maupun dokter di panti itu. Kamu kan masih calon keluarganya.

Bagi mereka yang ingin sembuh, pastinya hanya ingin kasih sayang dan perhatian dari orang-orang terdekatnya. Credit Photo: www.beachway.com
Note! Tanda-tanda dia junkies
Setelah melewati masa rehabilitasi yang cukup panjang, akhirnya pacar kamu diperbolehkan pulang. Ada baiknya kamu mengenal tanda-tanda kalau dia sampe “make“ lagi. Biasanya pemakai itu terlihat dari tampilan fisiknya yang pucat dan kurus yang nggak sehat. Entah itu bawah matanya hitam, tapi tetap harus double check juga, jangan langsung main tuduh.
Kemudian kalau dia sakaw badannya gatal-gatal. Kalau dia pengguna semacam heroin or kokain dia biasa memainkan hidungnya. Karena menghisapnya dari situ.
Yang pasti kamu harus lebih waspada menghadapinya. Untuk kelanjutan hubungan kalian. Kalau kamu sebenernya sudah ada komitmen nggak akan melanjutkan hubungan dengan pecandu narkoba itu bagus. Tapi sebaiknya dengan cara-cara baik-baik, biar dia nggak tambah stres dan lari ke drugs untuk pelampiasannya.

Pikirkanlah masa depanmu. Jangan biarkan meredup hanya karena rasa cinta kamu terhadapnya. Credit Photo: Favim.com
Good luck then! Hopefully will end up in good ways. Big no for drugs. Stay healthy!
