Sayaajarkan – Belum lama ini, kita dibuat kagum dengan keberanian pemuda bernama Acep Gates dalam memberikan edukasi terkait Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang ada di dalam tubuhnya.
Acep Gates sendiri sekarang ini aktif sebagai YouTuber. Ia juga merupakan pendiri For Children Foundation.
Acep menuturkan, sebelum memutuskan untuk melakukan tes HIV, ia sempat merasakan beberapa gejala. Berikut beberapa di antaranya yang pernah ia rasakan.
5 Gejala HIV yang Dirasakan Acep Gates
Gampang capek
Acep menuturkan bahwa sebenarnya dirinya adalah pribadi yang aktif dan suka berolahraga. Tetapi satu bulan sebelum melakukan tes, dia mengaku sering cepat capek. Kegiatan olahraga dan jalan jauh yang sering dia lakukan tiba-tiba membuat kakinya cepat sakit dan ngos-ngosan.
Demam
Gejala kedua yang dialami Acep adalah demam yang tidak biasa. Bukan hanya badan terasa panas dingin, tetapi seluruh tulang dan ototnya kesakitan. Hal ini menyebabkannya tak bisa bangun dari tempat tidur.

Baca juga:Jangan Jauhi Pengidap HIV/AIDS! Kenali Mitos dan Faktanya
Sakit kepala dan benjolan
Acep mengalami sakit kepala luar biasa selama kurang lebih 3 malam. Dan sakit kepalanya itu sering terjadi di malam hari. Dia juga menyadari bahwa ada pembengkakan di bagian belakang kepalanya yang ternyata menurut dokter itu adalah pembengkakan kelenjar getah bening.
Berkeringat di malam hari
Acep juga mengalami keringat setiap malam. Bahkan dalam suhu udara yang dingin pun, Acep Gates mengaku mengalami berkeringat.
Ketombe
Gejala kelima yang dialami Acep adalah berketombe. Padahal dia tidak pernah mengalami sebelumnya. Ketombe yang dia alami besar-besar dan sangat membuat gatal.
Menurut dokter, memang orang yang mengalami HIV mudah terserang jamur di bagian tubuh tertentu. Hal ini dikarenakan tubuh tidak cukup antibodi untuk melawan jamur tersebut.
Berat badan turun
Acep mengaku berat badannya turun 4 kg dalam waktu yang relatif singkat. Pria yang mulai aktif menjadi YouTuber sejak November 2018 ini mengaku berat badannya turun dari 61 menjadi 57 Kg. Hal ini membuat orangtuanya merasa curiga dan semakin mendorongnya untuk melakukan tes.
Perlu diketahui, gejala HIV pada setiap orang belum tentu sama. Namun demikian, apa yang dirasakan Acep semoga mampu meningkatkan kesadaran kita untuk mau memeriksakan diri lebih dini. Terlebih setelah melakukan beberapa hal yang memiliki resiko terkena virus ini.
Tetap semangat, ya!
