Sayaajarkan – Virus Corona, yang memiliki nama resmi Covid-19, sebenarnya bukan virus “baru”. Virus ini tergolong baru menginfeksi manusia setelah sebelumnya lompat dari spesies satu ke spesies lainnya.
Kasus-kasus awal ditemukan banyak di South China Seafood Wholesale Market, Wuhan – Cina. Di mana kasusnya meningkat pesat dari 446 kasus pada tanggal 22 Januari 2020 menjadi 2,021 kasus di tanggal 26 Januari 2020.
Sekarang, virus ini telah menyebar dan menginfeksi lebih dari 25 negara.
Gejala Apa Saja Yang Ditimbulkan Corona
Virus Covid-19 memiliki gejala awal seperti demam pada umumnya. Orang yang terjangkit virus ini akan merasakan panas yang kemudian diikuti dengan batuk kering.
Kemudian setelah seminggu, orang tersebut akan memiliki kesulitan untuk bernafas dan memerlukan perawatan intensif (Nafas menjadi pendek). Perlu dicatat bahwa bersin-bersin dan hidung meler jarang ditemukan di orang yang terinfeksi.
Menurut WHO (World Health Organisation) masa inkubasi virus corona, diantara orang terinfeksi dan mulai menunjukan gejala, adalah selama 14 hari. Walaupun begitu beberapa research mengatakan bisa selama 24 hari.
Beberapa peneliti dari Cina bahkan mengatakan bahwa orang yang terjangkit virus ini dapat menularkan sebelum menunjukan gejala-gejala yang disebutkan di atas.

Seberapa Cepat Virus ini Menular?
Saat ini, sudah ada ribuan kasus tercatat terjangkit virus Covid-19 dan Cina menjadi mayoritas ditemukannya kasus ini. Tercatat pada tanggal 23 Februari 2020 sendiri sudah ada lebih dari 70,000 kasus. Masih ada ribuan lagi yang dalam observasi medis.
Di luar Cina, lebih dari 25 Negara sudah melaporkan dan mencatat sudah ada 1,000 lebih manusia yang terjangkit virus ini. Jepang menjadi negara yang paling banyak mencatat kasus Virus Corona ini dengan 727* kasus (634 merupakan warga yang naik kapal pesiar).
WHO menyatakan bahwa wabah ini masih dapat diatasi. Walaupun beberapa ahli seperti Dr. Tom Frieden, Mantan Kepala Disease Control Amerika Serikat, virus ini berpeluang menjadi epidemi global.
Perbandingan Angka Kematian Virus Corona
Bukan tanpa alasan jika beberapa ahli mengatakan bahwa ini bisa menjadi epidemi global. Jika dibandingkan dengan beberapa virus outbreak sebelumnya, Covid-19 memiliki lebih banyak jumlah kasus dan jumlah kematian.
Virus ini mengalahkan Sars (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang muncul di 2003 dan berlangsung selama 8 bulan. Sars memiliki total 8,100 kasus dan 774 angka kematian dalam periode tersebut.
Total kasus yang tercatat untuk Covid-19 ini per tanggal 23 Februari 2020 adalah sebanyak 78,810 dengan angka kematian lebih dari 2,000. Simak tabel di bawah ini untuk perbandingannya.

Pengobatan dan Pencegahan Virus Corona
Apakah virus ini dapat disembuhkan?
Saat artikel ini dibuat, masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan virus ini. Ada beberapa orang yang dinyatakan sembuh namun perwatan yang dilakukan hanyalah perawatan dasar saja. Mencoba untuk membuat tubuh terinfeksi terus berfungsi yang pada akhirnya sistem imun mereka sendiri dapat melawan virus tersebut.
Peneliti dan ahli sedang mencoba untuk mengembangkan obat dan juga vaksinnya. Mereka berharap testing terhadap manusia dapat dilakukan sebelum akhir tahun.
Rumah sakit-rumah sakit juga sedang menguji obat anti-virus untuk melihat apakah tindakan tersebut memiliki dampak untuk melawan Corona.
Agar terhindar dari virus ini, ada beberapa hal yang disarankan oleh WHO:
- Cuci tangan – Sabun dapat membunuh kuman dan virus. Ini menjadi langkah awal pencegahan terjangkit virus.
- Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk – Gunakanlah tisu dan cucilah tangan setelah itu.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan juga mulut – Jika tangan kita menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan virus, kemungkinan masuknya virus kedalam tubuh melalui bagian tersebut akan lebih besar.
- Jangan terlalu dekat dengan orang yang sedang batuk, pilek, atau demam – Jarak ideal adalah 1 meter.
Untuk jaga-jaga, pakailah masker di tempat umum. Walaupun belum ada kasus yang tercatat di Indonesia saat ini, alangkah baiknya kita berjaga-jaga ya.
