SayaAjarkan – Tahukah kamu? Pemerintah resmi melaksanakan program vaksin booster Covid-19 dengan prioritas lansia dan kelompok rentan sejak 12 Januari 2022 lalu.
Sama seperti vaksinasi primer (1 dan 2), seluruh masyarakat bisa mengakses program ini secara gratis.
Ya, semua vaksin pasti ada efek sampingnya, namun semua itu pastinya demi menghasilkan imun yang terbentuk untuk menjaga daya tahan tubuh kita.
Supaya tidak simpang siur, berikut beberapa efek samping vaksin booster Covid-19 yang harus kamu tahu.
Efek Samping Booster Vaksin sesuai Jenisnya
Sinovac
Booster Sinovac sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan lengkap vaksin dan hanya untuk 18 tahun ke atas. Efek sampingnya nyeri otot dan demam dan sedikit gangguan kepala. Menurut BPOM, efek samping ini tidak berbahaya dan dapat kembali pulih.
Pfizer
Sama seperti dosis sinovac yang bisa kita akses setelah lengkap vaksin, booster ini dapat meningkatkan antibodi setelah 1 bulan pemberian. Beberapa efek samping-nya antara lain nyeri pada tempat suntikan, nyeri kepala, sakit otot dan demam.
Untuk vaksin pfizer ini, kamu bisa meredakan gejala-nya, salah satunya dengan beristirahat setelah mendapatkan
booster ini.
AstraZeneca dan Moderna
AstraZeneca
Booster AztraZeneca kita ketahui mampu meningkatkan nilai titer antibodi dari 1792 menjadi 3746. Efek samping paling umum dari vaksin ini adalah nyeri pada bekas suntikan, merasa lelah, menggigil atau demam, sakit kepala, mual, dan nyeri sendi.
Moderna
Kenaikan respons imun antibodi netralisasi mencapai 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Modern. Adapun laporan terkait efek samping terbanyak adalah nyeri di tempat suntikan, demam serta pegal dan mual.
Nah, apapun booster-nya, setelah kita mendapatkan booster, baiknya kita meluangkan waktu untuk dapat berisitrahat, dan tidak terlalu banyak aktivitas yang terlalu menguras tenaga.
Akhir kata, di 2022 ini, ayo kita tetap berjuang demi orang-orang yang kita cintai ya readers, Happy go lucky!!**(Feb)
