Info Feed

Mengenal Jasa Surrogate Mother (Ibu Pengganti)

Sayaajarkan – Beberapa pesohor dunia diketahui telah menggunakan jasa surrogate mother (Ibu Pengganti) antara lain pasangan Kanye West dan Kim Kardashian dan yang terbaru adalah Cristiano Ronaldo yang baru saja dikaruniai anak kembar.

Bila Pasangan Kanye West dan Kim Kardashian melakukannya karena dokter memvonis kehamilannya akan berisiko dan membahayakan baik bagi ibu maupun janinnya, dampak kehamilan sebelumnya yang mengalami preeklampsia (hipertensi pada kehamilan) dan plasenta acreta (plasenta yang tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim). Sementara alasan Cristiano Ronaldo menggunakan jasa Ibu pengganti sampai saat ini tidak diketahui sama halnya ketika kelahiran anak pertamanya yang dirahasiakan. 

Banyak orang mengira bahwa menggunakan jasa rahim surrogate mother berarti calon ayah harus melakukan hubungan badan terlebih dahulu dengan si ibu pengganti tersebut, namun hal tersebut sangatlah keliru. Pada dasarnya penggunaan Ibu Pengganti tetap menggunakan sel telur dari istri dan sperma dari suami, melalui proses IVF (In Vitro Fertilisation/bayi tabung), namun hasil pembuahan tersebut tidak dikembalikan (disuntikkan) pada Ibu kandung si bayi, namun disuntikkan pada rahim pihak ketiga yang disebut surrogate mother atau ibu pengganti, dalam hal ini wanita yang ditanami hasil pembuahan dapat berasal dari kalangan keluarga, orang terdekat, bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun dengan imbalan maupun tanpa imbalan. Orang yang menggunakan cara ini, biasanya memiliki masalah pada rahimnya sehingga tidak mungkin untuk dikandung melalui rahimnya sendiri.

Secara biologis, bayi yang lahir dari ibu pengganti tetaplah anak dari ayah dan ibu si penyumbang sel telur dan sperma. Dengan demikian, jika tes DNA dilakukan, hasil tes tersebut akan meunjukkan bahwa san anak merupakan 100% anak pasangan suami istri tersebut dan sama sekali tidak akan membawa gen dari ibu yang mengandung alias si surrogate mother.

Tujuan digunakannya jasa surrogate mother adalah untuk membantu pasangan suami isteri yang mengalami gangguan reproduksi, terutama bagi wanita yang mengalami masalah serius pada organ reproduksinya yang menjadikan ia tidak mungkin untuk hamil atau kehamilannya dapat membahayakan janin maupun sang ibu. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh gangguan rahim/ rahim lemah, kanker, cacat atau tidak memiliki rahim karena telah diangkat ketika operasi.

Ditinjau dari aspek teknologi dan ekonomi proses surrogate mother ini cukup menjanjikan terhadap penanggulangan beberapa kasus infertilitas. Namun demikian praktik surrogate mother sering digunakan juga oleh mereka pasangan sesama jenis yang menginginkan anak. Biasanya jika dari pasangan gay, sel telur berasal dari ibu penggantinya langsung. Sedangkan pasangan lesbian harus mencari sperma dari orang yang mau menyumbangnya

Meskipun masih menuai kontroversi, beberapa negara melegalkan jasa Ibu pengganti. Menurut sosiolog Australia Catherine Waldby dari University of Sydney, yang dilansir oleh televisi ABC, di India, jasa Ibu pengganti telah memberikan pemasukan negara setiap tahunnya sekitar 4 triliun rupiah. Wanita di India menyewakan rahimnya untuk memperbaiki ekonomi keluarga, karenanya pemerintah India telah melegalkan sewa rahim dengan membuat semacam perkumpulan untuk sewa rahim. Bahkan pemerintah India juga membuat visa khusus atau visa medis untuk memfasilitasi orang yang datang untuk keperluan sewa rahim. Sementara itu di Indonesia jasa Ibu Pengganti adalah dilarang berdasarkan pasal 82 UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

 

 

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top