Sayaajarkan – “Dikit-dikit lapor, ke mana-mana harus nemenin, bahkan pas gue lagi jalan sama mommy pun cemburu, hadeuh cewek lo gitu nggak?“ begitu seorang teman mengeluh tentang pacar posesif.
Pacar kamu begitu juga? Nggak hanya cewek ya, cowok juga ada yang seperti itu. Lazim disebut posesif.
Lantas, apakah posesif itu? Bagaimana mengatasi pacar yang punya rasa khawatir berlebih pada pasangannya? Sini saya ajarkan.

Jika dibiiarkan, sikap posesif akan semakin mmenjadi-jadi, dan membuatmu tersiksa. Credit Photo: India Times
Arti Posesif
Kalau di kamus bahasa Inggris, possessive: having or showing a desire to control or dominate! Artinya? Secara umum posesif adalah sikap yang ingin mengontrol dan mendominasi sesuatu atau seseorang.
Bisa juga diartikan membatasi gerak sesuatu atau biasanya pasangannya sendiri, segala sesuatunya di kontrol olehnya. Serem, ya? Tapi buat kamu yang punya hubungan seperti ini terkadang nggak sadar. Karena pada awalnya merasa selalu diperhatikan. Tapi lama-lama pasti ada yang terganggu karena di border dengan beragam aturan yang mengikat.
Pacaran sehat
Pacaran sendiri itu apa sih menurut kamu? Apakah membatasi diri? Iya membatasi punya pacar lain ya, tapi kalau bersosialisasi? Kegiatan dan juga me time tetap harus ada dong. Dalam arti namanya pacaran bukan berarti kamu harus selalu berdua, selalu nemenin pacar kamu.
Hello…you have a life! Kalau kamu selalu ada di sampingnya bagaimana dengan hidup kamu? Apalagi kalau sampai bela-belain ninggalin kelas untuk pacar kamu. Tujuan awal pacaran apa? Pacaran itu untuk mengenal, kemudian berbagi dan saling mengisi antara dua individu yang berbeda sifat dan juga latar belakang.
Dan biasanya pacar itu untuk jenjang yang jauh ke depan alias menikah, jadi kita harus bisa memilih yang benar-benar terbaik untuk menjadi pasangan hidup kita kelak. Kalau dari awal nggak nyaman mengapa harus dipertahankan?

Pada akhirnya, ingat bahwa cinta seharusnya membahagiakan. Bukan membuatmu terkekang dan menderita. Credit Photo: www.neilrosenthal.com
Menghadapi pacar posesif
Sekarang buat kamu yang memang sayang banget dengan pacar kamu yang posesif, coba deh diomongin, cari solusi terbaik. Harus terbuka apa aja yang bikin kamu nggak nyaman, bikin list. Saling intropeksi diri. Kalau pada saat menjalaninya tetap nggak bisa alias memang sudah dasarnya posesif, sebaiknya pertimbangkan untuk nggak meneruskan hubungan kalian.
Bagaimanapun juga hubungan itu harus berdasarkan komitmen yang berbuntut kenyamanan. Kalau dari awal nggak bisa melaluinya kenapa harus memaksa?
Time to move on
Coba cari tahu deh pengalaman mereka yang pernah punya pacar posesif. Kamu pasti bakalan kaget. Karena biasanya yang putus dari orang yang posesif akan merasa bebas banget, ada sedihnya sih tapi sebentar. Yang lucu adalah saat menemukan pasangan baru yang sama sekali nggak posesif.
Dia pasti akan menertawakan pernah terjebak dalam hubungan yang cukup menyita waktu dan pikiran. Tapi nggak menyesal karena bagaimanapun juga menjadi pelajaran mengenal beragam tipe orang di dunia. Belajar juga memahami sifat individu yang lain. Jadi nggak usah khawatir to move on.

Kalau sudah berlebihan, jangan ragu ambil langkah tegas demi kebahagiaanmu sendiri. Credit Photo: Varunjainblog.
So…buat kamu semuanya No more mellow and galau ya..keep your relationship fun!
