Sayaajarkan – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dideklarasikan di Jakarta pada 29 Rabiul Awal 1419 H atau 23 Juli 1998. Partai ini berdiri atas dasar kebutuhan warga NU dalam politik.
Hasil Muktamar Ke-27 NU di Situbondo menetapkan bahwa secara organisatoris, NU tidak terkait dengan parpol mana pun dan tidak melakukan kegiatan politik praktis, hingga lahirlah PKB sebagai wadah politik bagi warga NU.
Meskipun demikian, partai ini tetap terbuka bagi siapapun, hal ini terbukti bahwa adanya kader yang berasal dari luar NU, bahkan beberapa kader memiliki latar belakang agama yang bukan Islam.
Gus Dur, Sosok Kharismatik di PKB
Salah satu pendiri PKB adalah seorang kharismatik Alm. K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur. Gus Dur sendiri merupakan cucu dari Alm. K.H. Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri Nahdatul Ulama (NU), sehingga wajar bila partai ini kemudian semakin sangat identik dengan NU.
Gus Dur juga merupakan Presiden Republik Indonesia ke-3. Gus Dur dipilih melalui Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Di masa kepemimpinannya Gus Dur mampu menjamin hak-hak minoritas serta mengayomi kemajemukan yang ada di Indonesia, sehingga kemudian beliau digelari sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.

Visi dan misi PKB
PKB memiliki Visi Misi sebagai Berikut:
Visi
Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan batin, material dan spiritual;
Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul karimah.
Misi
Bidang Ekonomi: menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis;
Bidang Hukum: berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab, mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan berkeadilan sosial;
Bidang Sosial Budaya: berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan tetap memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
Bidang Pendidikan: berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, profesional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan berkesinambungan;
Bidang Pertahanan: membangun kesadaran setiap warga negara terhadap kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan negara; mendorong terwujudnya swabela masyarakat terhadap perlakuan-perlakuan yang menimbulkan rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadi-pribadi maupun institusi tertentu dalam masyarakat.

PKB di Era Cak Imin
Saat ini PKB dipimpin oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Ketua Umum, seorang yang masih cukup muda sebagai pimpinan Partai Politik.
Hasil kerja cak Imin telah terbukti dengan melonjaknya perolehan kursi di DPR RI hampir dua kali lipat pada tahun 2014 yaitu sebanyak 47 kursi dari sebelumnya hanya 27 kursi di tahun 2009
Pada Pemilu pertamanya di tahun 1999 PKB berhasil memperoleh 13,336,982 (12.61%) suara atau sama dengan 51 Kursi DPR RI. Selanjutnya pada Pemilu 2004, meskipun mengalami penurunan suara yang hanya sebesar 11,989,564 (10,57%) namun kursi DPR RI yang diperoleh partai ini meningkat menjadi 52 Kursi.
Sementara itu ,Pemilu 2009 menjadi titik terendah PKB dengan hanya mendapatkan 5,146,122 (4,94%) suara atau setara dengan 27 Kursi DPR RI. Perolehan suara PKB kembali naik signifikan pada Pemilu 2014 yaitu sebesar 11.292.151 suara (9,04%) atau setara 47 kursi di DPR RI.
Sumber:
– https://pkb.id/page/sejarah-pendirian/
– https://pkb.id/page/visi-misi/
– https://nasional.kompas.com/read/2018/02/21/06041501/pkb-sejarah-dan-kiprahnya-di-lima-kali-pemilu
