Info Feed

MRT Jakarta: 4 Hal yang Perlu Diketahui

MRT Jakarta

Sayaajarkan – Siapa yang sudah mencoba naik MRT Jakarta? Transportasi umum yang mulai baru diresmikan pada 24 Maret 2019 kemarin ini dibangun untuk mengurangi kemacetan di Ibukota.

Nah, biar semakin semangat jadi penumpang MRT, berikut fakta-fakta menarik yang telah sayaajarkan rangkum dari berbagai sumber.

Mengenal Lebih Dekat MRT Jakarta

Konsep dari MRT sudah dicetuskan sejak lama

Tahukah kamu? Konsep dari MRT Jakarta ternyata sudah berjalan dalam kurun waktu yang lumayan panjang.

Seperti dikutip dari Kompas, ide ini dicetuskan pertama kali pada 1985 oleh Bacharuddin Jusuf Habibie yang di kala itu masih menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sejumlah studi pun dilakukan dari tahun 1986-1992 yang kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Sutiyoso semasa jabatannya (1997-2007) hingga akhirnya di tahun 2005 diakui oleh Presiden Indonesia sebagai proyek nasional.

Pada tahun 2008, di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, PT Mass Rapid Transit (MRT) resmi berdiri. Proses ini pun terus berlanjut hingga akhirnya siap beroperasi dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019 kemarin.

Beda MRT, LRT, dan KRL
Kecepatan MRT yang mencapai 110km/jam sangat cocok bagi kita yang sering dikejar waktu.

Melewati 13 stasiun

Untuk tahap I, MRT akan melewati 13 stasiun, yakni Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, hingga Stasiun Blok M. Kemudian berlanjut ke stasiun Sisingamangaraja, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas dan yang terakhir Stasiun Bundaran HI.

MRT diprediksi bisa mengurangi kemacetan sekitar 30 persen. Bahkan untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI yang dikenal kawasan macet, menggunakan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI dapat ditempuh dalam waktu 30 menit saja.

Bisa jalan tanpa masinis

MRT beroperasi menggunakan Standard Urban Railway System for Asia (STRASYA). Kereta ini juga menggunakan sistem Automatic Train Protection dan Automatic Train Operation. Artinya, kereta mampu beroperasi secara otomatis.

Ke depannya, perjalanan kereta akan dikendalikan dari pusat kontrol (OCC) di Stasiun Lebak Bulus. Meskipun begitu, kereta akan tetap dilengkapi masinis yang bertugas membuka dan menutup pintu kereta.

Masih gratis

Meski sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, namun MRT baru akan difungsikan secara komersial mulai 1 April 2019. Itu berarti, selama 25 Maret hingga 31 Maret 2019 mendatang, MRT masih digratiskan untuk umum.

Keren banget, ya!

Sumber:

– https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4429824/proyek-mrt-jakarta-dan-fakta-mencengangkan-di-baliknya
– https://economy.okezone.com/read/2018/11/30/320/1985211/5-fakta-mrt-yang-beroperasi-maret-2019?page=2
– https://www.merdeka.com/jakarta/fakta-fakta-kecanggihan-mrt-jakarta/kereta-mrt-bisa-jalan-tanpa-masinis.html

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top