Info Feed

Mitos Hiu Paus, Dijaga Dewa hingga Pertanda Kematian

Hiu paus dan mitos yang mengelilinginya. Credit photo: Thegreatprojects

Sayaajarkan – Pernah melihat hiu paus? Ikan yang juga dikenal dengan nama Rhincodon Typus ini merupakan hewan hidup terbesar di dunia yang dilindungi melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 tahun 2013. Seperti dikutip dari Detik, Permen tersebut diputuskan untuk menjaga kelestarian dan menghindari terjadinya kepunahan.

Hiu paus bukanlah jenis hiu yang berbahaya. Hiu ini sering dijuluki dengan sebutan whale shark, karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut untuk memakan plankton dan ikan ikan jenis teri.

Kebanyakan Hiu ini mengembara di samudera tropis dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70 tahun. Ia juga dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun yang lalu.

Lihat betapa besar ukurannya. Credit photo: afar.com
Lihat betapa besar ukurannya. Credit photo: afar.com

Penyebaran di Indonesia

Hiu ini bisa ditemui di beberapa perairan Indonesia. Hal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena ia tergolong jinak.

Sebaran-nya di wilayah Indonesia dapat ditemui antara lain di perairan Sabang, Situbondo, Bali, Nusa Tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.

Kehadirannya di daerah Probolinggo, Jawa Timur cenderung bersifat musiman, yaitu sekitar bulan Januari hingga Maret. Sementara di Teluk Cenderawasih, Papua yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional (TNTC), hiu ini hadir sepanjang tahun.

Ia juga dikenal memiliki kemampuan jelajah yang sangat luas yang dapat mencakup separuh wilayah Indonesia, hingga ke pasifik.

Hiu Paus memiliki julukan yang berbeda di beberapa daerah. Credit photo: theconversation
Hiu ini memiliki julukan yang berbeda di beberapa daerah. Credit photo: theconversation

Mitos Hiu Paus

Di Papua, hiu ini dikenal sebagai hantu laut. Masyarakat lokal, mengenal hewan ini sebagai hewan yang membawa pertanda bahwa akan ada orang meninggal.

Di wilayah Lamalera, Nusa Tenggara Timur, masyarakat nelayan Bajo menyebutnya sebagai Kareo Dede. Hewan laut yang dijaga oleh dewa dan dapat melindungi dan membantu nelayan saat melaut. Sehingga hiu ini tidak pernah diburu oleh masyarakat di sana. Kalaupun tertangkap harus segera dilepaskan kembali.

Mitos tentang hiu paus juga disematkan oleh masyarakat Bali. Masyarakat lokal menganggap menangkapnya akan mendatangkan petaka. Seperti saat kasus terdamparnya hiu paus di Randu Putih, Nusa Penida Bali yang dimakamkan dengan ritual khusus.

Di  Probolinggo, Jawa Timur, masyarakat nelayan lokal mengeramatkan hiu ini dengan sebutan Kikaki yang dipercaya sebagai penunggu pantai utara. Mereka percaya bahwa ia merupakan kendaraan nenek moyang masyarakat Probolinggo saat pergi ke pulau madura.

Lain halnya di Makassar, mereka percaya bahwa hiu ini dapat mendatangkan keberuntungan dan pertanda baik. Sebab di sekitar hiu paus biasanya terdapat banyak ikan-ikan kecil yang sering menjadi tangkapan nelayan.

Sumber:

– http://bpsplpadang.kkp.go.id/hiu-paus
– https://news.detik.com/berita/d-3211323/mengenal-hiu-paus-jenis-ikan-terbesar-di-dunia-yang-jadi-wisata-gorontalo
– https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/08/30/mengenal-ikan-terbesar-di-dunia-sang-hantu-penghuni-perairan-indonesia

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top