Info Feed

Rekor Dunia Jembatan LRT Kuningan Jakarta

Sayaajarkan – Membangun sebuah jembatan mungkin adalah hal yang biasa. Namun Indonesia boleh berbangga, pasalnya jembatan LRT yang baru saja terhubung di atas Fly Over kuningan, Jakarta merupakan Konstruksi long span melayang di atas jalan layang dengan bentuk melengkung sepanjang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter tanpa tiang pier dengan menggunakan metode concentrate box grider balance cantiviler. Jembatan ini kabarnya merupakan Jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang di dunia. Adapun yang menjadi material jembatan tersebut adalah beton seberat 9.688,8 ton, atau setara dengan lebih tiga kali berat patung Garuda Wisnu Kencana di Bali. Dan besi seberat 2.929,7 ton, atau setara dengan lebih lima kali berat pesawat Airbus A-380.

Atas keberhasilan tersebut, jembatan ini kemudian diganjar dengan dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia. Dan jembatan dengan Pembebanan Axial Static Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan beban terbesar di Indonesia.

Piagam MURI Pembebanan Axial Static Loading Test Terbesar
Credit Photo: today.line.me

Perancang

Adalah Arvilla Delitriana yang merupakan sosok penting di balik jembatan tersebut. Wanita 49 tahun yang akrab dipanggil Dina ini merupakan lulusan S1 teknik sipil dan S2 Geoteknik Institut Teknologi Bandung.

Dalam dunia perjembatanan, nama Dina bukanlah nama yang asing. Dengan pengalaman selama hampir 20 tahun dalam pembuatan jembatan, Putri Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Purwantono ini telah melahirkan berbagai karya yang tidak perlu diragukan. Sebut saja Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Riau, Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, Jembatan Perawang di Riau, Jembatan Bagan Siapi Api Riau, Jembatan Layang Kereta Api Medan, Interchange Solo-Kertosono, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Jembatan Cable Stay Pasupati, Jembatan Musi Banyuasin, Jembatan Tol Semarang-Solo, Jembatan Banyumanik II, Jembatan Gedawang, Jembatan Lemah Ireng, Jembatan Kali Kuto, Semarang, serta Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta yang merupakan buah karya Dina

Selain pengerjaan jembatan LRT di atas Fly Over Kuningan, Jakarta. Saat ini Dina tengah menggarap proyek jembatan LRT di Dukuh Atas dan calon mahakarya Dina berikutnya yang lokasinya berada di lokasi Ibu Kota Negara yang baru nantinya, yaitu jembatan yang menghubungkan antara Balikpapan dan Penajam.

Saat merancang jembatan lengkung LRT di atas Flyover Kuningan, Arvila sebenarnya harus bersaing dengan insinyur asal Prancis. Namun akhirnya, BUMN konstruksi, PT Adhi Karya lebih memilih rancangan Dina karena dianggap yang paling memungkinkan dan efisien.

Sekalipun banyak yang meragukan Dina, namun kekhawatiran Dina bukanlah pada konstruksi jembatan rancangannya yang hitungannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kekhawatiran terbesar Dina justru pada teknis pengerjaan yang harus sangat hati-hati, mengingat lokasi konstruksi berada tepat di atas jalan layang lebar yang di tengahnya terdapat jalan tol. Maka satu benda kecil saja jatuh, hal tersebut berpotensi menimbulkan bahaya yang berakibat fatal.

Namun kini lewat tangan dingin Dina, salah satu bagian tersulit dari konstruksi jalur LRT Jabodebek itu telah dapat tersambung dan beroperasi. Sekali lagi seorang Srikandi Indonesia mampu menorehkan tinta emas di bidangnya. Dan pantaslah bila atas pencapaian tersebut Arvilla Delitriana kemudian menuai pujian dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bahkan hingga Presiden Joko Widodo.

Credit Photo: @jokowi instagram.com
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top