Info Feed

Bahaya Gaslighting yang Tidak Kita Sadari

Ilustrasi Gaslighting. Dok/Detik

SayaAjarkan – Gaslighting saat ini tengah jadi perbincangan hangat karena kasus yang menimpa Idol K-Pop Lucas WayV.

Terlepas dari hangatnya kasus manipulasi ini, banyak orang akhirnya mulai bertanya seperti apa itu gaslighting.

Dilansir dari WebMD, gaslighting adalah tindakan memanipulasi seseorang hingga orang tersebut mempertanyakan pikiran, perasaan, ingatan, dan peristiwa yang ia alami dan rasakan.

Asal muasal istilah Gaslighting

Istilah Gaslighting pertama kali muncul pada tahun 1944 pada film Gaslight, yang menceritakan kekerasan suami terhadap istirnya. Nah, ternyata gaslighting ini juga bisa terjadi pada hubungan romantis seperti pacaran dan pernikahan.

Hal ini sering terjadi pada diri kita tanpa kita sadari. Lalu bagaimana cara mengenali-nya ? Berikut beberapa contohnya.

Berbohong secara terang-terangan
Kita tahu dan sadar kalau orang lain, sahabat atau pasangan sedang menutupi sebuah kebenaran dengan kebohongan, dan mereka mengatakannya dengan wajah datar atau tanpa rasa bersalah.

Biasanya, ketika mereka berbohong, mereka menyiapkan seribu alasan yang membuat kita menjadi goyah dan gelisah dengan pendapat kita.

Menyalahkan diri sendiri
Ini berarti sering meminta maaf atau menyalahkan diri sendiri, saat ada kesalahan yang bukan kita sebabkan.

Jika mengalami ini, secara tidak sadar kita sudah mengalami gaslighting. Hal ini bisa terjadi karena orang terdekat kita tahu kelemahan yang ada pada diri kita, dan menggunakannya untuk menjatuhkan dan membuat kita merasa bersalah.

Akhirnya, kita jadi minta maaf, meskipun itu bukan kesalahan kita.

Menggunakan kata-kata halus untuk memanipulatif
Para pelaku gaslighting ini menggunakan kata-kata yang halus dan menyakinkan supaya pasangan atau orang terdekatnya tidak meninggalkannya.

Di samping itu, mereka juga bisa mengancam diri kita dengan orang-orang yang kita sayangi, karena mereka tahu betapa pentingnya mereka bagi diri kita,

Siapa yang berpotensi menjadi pelaku?

Siapa saja bisa. Akan tetapi pelaku gaslighting ini adalah mereka yang memiliki kelainan psikologis yang disebut dengan gangguan kepribadian narsistik.

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa bahwa dirinya adalah yang paling penting. Mereka tidak peduli dengan orang lain, kecuali orang tersebut dapat bermanfaat bagi diri mereka.

Siapa yang beresiko mengalami gaslighting?

Orang-orang yang memiliki rasa percaya diri yang kuat dan pandai membangun batasan mungkin akan lebih jarang mengalami gaslighting.

Sedangkan mereka yang merasa kasihan dengan dirinya sendiri, akan lebih berisiko mengalami perilaku yang tidak menyenangkan tersebut.

Yuk readers, kita sama-sama belajar dan mulai membangun hubungan yang baik dengan pasangan, teman ataupun keluarga kita. Supaya kita sama-sama bisa bertumbuh dewasa dan punya mental yang sehat.**(Feb)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top