Info Feed

Mengenal Presiden Rusia, Vladimir Putin

SayaAjarkan – Tahukah kamu? Vladimir Putin adalah presiden dengan masa jabatan terlama kedua di Eropa setelah presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Sepak terjangnya sebagai presiden Rusia kerap menarik perhatian dunia, terlebih sekarang ia tengah menyatakan perang terhadap Ukraina.

Lalu, seperti apa jejak kariernya? Mari kita kupas bersama-sama.

Awal karier di KGB

Pada 1975, Putin bergabung dengan KGB, dan dilatih di sekolah KGB ke-401, Okhta, Leningrad (sekarang Saint Petersburg).

Setelah sekolah, Putin bekerja di Kepala Direktorat Kedua (kontra-intelijensi). Ia lalu dipindahkan ke Kepala Direktorat Pertama, dimana ia memantau orang-orang asing dan pejabat-pejabat konsuler di Leningrad.

Dari 1985 sampai 1990, Putin bertugas di Dresden, Jerman Timur. Ia menggunakan identitas samaran sebagai penerjemah.

Penghancuran Tembok Berlin

Menurut biografi resmi Putin, di momen Penghancuran Tembok Berlin yang dimulai pada 9 November 1989, Putin sempat membakar berkas-berkas KGB agar para pengunjuk rasa tidak mengambilnya.

Setelah keruntuhan pemerintah komunis Jerman Timur, Putin pulang ke Leningrad. Lalu, pada Juni 1991, ia bekerja pada bagian Urusan Internasional Universitas Negeri Leningrad, dengan memberikan kabar kepada Wakil Rektor Yuriy Molchanov.

Di sanalah, Vladimir Putin bertugas merekrut anggota-anggota KGB baru, memantau badan pelajar, dan memperbaharui persahabatannya dengan mantan profesornya, Anatoly Sobchak, Wali kota Leningrad.

Baca juga:

Jalan Panjang Vladimir Putin menuju Kursi Presiden Rusia

Pada Mei 1990, Putin dilantik menjadi penasihat urusan internasional untuk Wali kota Sobchak. Pada 28 Juni 1991, ia menjadi Komite Urusan Luar Negeri Balai Kota Saint Petersburg.

Kala itu tugasnya adalah mempromosikan hubungan internasional dan investasi asing, serta mendaftarkan usaha-usaha bisnis.

Pada Maret 1994, Putin dilantik menjadi Ketua Deputi Pertama Pemerintah Saint Petersburg. Pada Mei 1995, ia membentuk cabang Saint Petersburg dari partai politik Наш дом – Россия (Tanah Air Kami – Rusia) yang pro-pemerintah. Sebuah partai kekuatan liberal yang didirikan oleh Perdana Menteri Viktor Chernomyrdin.

Putin mengurusi kampanye pemilihan legislatif untuk partai tersebut dan dari 1995 sampai Juni 1997, ia menjadi pemimpin cabang partai itu di Saint Petersburg.

Memasuki tahun 1996, Putin dipanggil ke Moskwa dan menjadi Ketua Deputi Departemen Manajemen Properti Presidensial yang dikepalai oleh Pavel Borodin.

Tugasnya mengurusi properti luar negeri, dan mengadakan pemindahan aset-aset lama Uni Soviet dan Partai Komunis ke Federasi Rusia.

Pada 26 Maret 1997, Presiden Boris Yeltsin melantik Putin menjadi ketua deputi Staf Presidensial, sebuah jabatan yang ia pegang sampai Mei 1998. 

Ia juga menjadi kepala Direktorat Kendali Utama Departemen Manajemen Properti Presidensial sampai Juni 1998.

Staf Presidensial

Pada 25 Mei 1998, Putin dilantik menjadi Kepala Deputi Pertama Staf Presidensial untuk kewilayahan, menggantikan Viktoriya Mitina; dan, pada 15 Juli, dilantik menjadi Kepala Komisi untuk persiapan persetujuan terhadap delimitasi kekuasaan kewilayahan dan pusat federal yang diserahkan kepada Presiden, menggantikan Sergey Shakhray.

Pada tanggal 25 Juli 1998, Yeltsin menunjuk Putin sebagai Direktur dari Dinas Keamanan Federal (FSB), badan intelijen dan keamanan utama Federasi Rusia dan sebagai penerus KGB.

Akhirnya pada 31 Desember 1999, Yeltsin tiba-tiba mengundurkan diri. Berdasarkan pada Konstitusi Rusia, Putin pun menjadi Pelaksana Jabatan Presiden Federasi Rusia.

Karier Vladimir Putin sebagai Presiden

Pada 7 Mei 2000, Putin resmi dilantik menjadi Presiden Rusia untuk pertama kalinya.

Putin tercatat menjabat selama dua periode, yakni 2000-2004, serta 2004-2008.

Menjadi Perdana Menteri

Karena secara konstitusional Rusia memandatkan batas-batas masa jabatan, Putin tidak maju untuk masa jabatan presiden pada 2008.

Deputi Perdana Menteri Pertama Dmitry Medvedev pun akhirnya terpilih menjadi presiden, dan Putin dilantik menjadi Perdana Menteri Rusia.

Dalam Kongres Rusia Bersatu di Moskwa pada 24 September 2011, Medvedev secara resmi merencanakan agar Putin dapat maju untuk jabatan presiden pada 2012.

Benar saja, dalam pemilihan presiden di tahun 2012, Putin kembali memenangkan suara rakyat dan kembali menjadi presiden untuk periode 2012-2018.

Kemenangan Putin tetap disahkan meskipun tersebar tuduhan penggelembungan jumlah suara dari kelompok oposisi yang menuduh Putin dan partai Rusia Bersatu melakukan kecurangan.

Di tahun 2018, Putin kembali memenangkan pemilihan presiden 2018 dengan lebih dari 76% suara. Ia pun menjabat sebagai presiden  yang periodenya berlangsung hingga 2024 mendatang.

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top