Sayaajarkan – Event pameran dan hiburan terbesar di Asia Tenggara bertajuk Jakarta Fair Kemayoran (JFK) akan kembali hadir menyapa masyarakat pada pertengahan tahun depan. Ajang ini rencananya akan digelar selama 39 hari tepatnya mulai 24 Mei hingga 1 Juli 2018.
Sebelumnya, pada penyelenggaraan ke-50 tahun ini, JFK berhasil menarik sebanyak 6 juta pengunjung. Sementara itu jumlah nilai transaksi untuk pasar otomotif sendiri menyumbang 35 persen transaksi dari total Rp 6,8 triliun selama JFK berlangsung.
Ketua Panitia Penyelenggara JFK, Prajna Murdaya mengatakan, bahwa fokus panitia dalam JFK 2018 tak melulu soal jumlah pengunjung atau nilai transaksi, melainkan adalah sistem parkir yang baru. Mengingat tiap penyelenggaraan JFK, pintu masuk JIExpo selalu macet karena parkir kendaraan yang penuh.
“JFK tahun depan kita nggak fokus dengan jumlah kunjungan, kita fokus kenyamanan pengunjung,” ungkap Prajna saat jumpa pers Jakarta Fair Kemayoran 2018 di Gedung Pusat Niaga, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (31/10).
Prajna menyebutkan, bahwa JIExpo Kemayoran sendiri memiliki kapasitas parkir 80.000 kendaraan, namun menjelang pelaksanaan Jakarta Fair, 50 persen dari kapasitas parkir sudah digunakan oleh kendaraan para pekerja dan pegawai JIExpo.
“Nah tahun depan 30 persen dari 50 persen itu akan kita gunakan buat pengunjung. Jadi nanti kendaraan-kendaraan milik penyelenggara Jakarta Fair Kemayoran 2018 akan dipindahkan parkirnya ke alternatif lahan parkir lain. Dengan pengaturan ini, kemacetan di pintu masuk akan berkurang di jam-jam padat,” ungkap Prajna.
Sementara itu, Marketing Director PT JIExpo, Ralph Scheunemann mengatakan, bahwa perhelatan JFK 2018 mendatang telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-51. Menurut Ralph, belum ada pameran di dunia yang terlama seperti Jakarta Fair Kemayoran.
“Ini merupakan kali ketiga Jakarta Fair Kemayoran bertepatan dengan perayaan hari Lebaran (15-16 Juni 2018). Kami sengaja pilih momennya bertepatan dengan lebaran, karena kami yakin pada saat Lebaran spending masyarakat untuk berbelanja cukup tinggi. Kami melihat pada perhelatan JFK 2017 yang juga bertepatan dengan Lebaran, ternyata pengunjungnnya membludak,” ungkap Ralph.
Ketika ditanya mengenai tren ritel yang saat ini banyak menutup toko, menurut Ralph, hal itu tidak membuat pengunjung JFK menurun, hal tersebut terbukti dengan gelaran Jakarta Fair tahun ini. Meski bisnis ritel makin lesu, Ralph mengakui antusiasme perusahaan ritel untuk ikut Jakarta Fair tetap tinggi.
“Dari tahun ke tahun target transaksi naik sekitar 10-15 persen. Pengunjung bagi kami sudah mencapai titik tertinggi, sekarang tinggal fokus pada kenyamanan mereka,” ungkap Ralph.
Ralph juga mengakui, gelaran JFK selalu mendapat dukungan dari Pemprov DKI, mengingat acara ini juga digelar dalam rangka memeriahkan HUT DKI Jakarta.
“Kami tiap tahun sediakan stan khusus buat Pemprov DKI, program OK OCE bisa memanfaatkan itu. UKM-UKM yang biasa ikut juga bilang happy, dan mau ikut lagi. Kami selalu dukung UKM,” kata Ralph.
Selama 51 tahun penyelenggaraan, JFK telah menjadi ikon wisata belanja di Jakarta. Tahun depan, gelaran JFK akan diramaikan dengan logo Wonderful Indonesia, sebagai promosi pariwisata, dan menjadikan JFK sebagai salah satu destinasi wisata belanja yang perlu dikunjungi wisatawan mancanegara. Tak hanya itu, kontribusi JFK bagi pariwisata Jakarta juga terlihat dari banyaknya hotel yang penuh saat gelaran JFK berlangsung.
