Sayaajarkan – Sejak pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di akhir bulan Maret 2020, kita lebih banyak melakukan aktifitas di rumah. Jika dihitung, sudah lebih dari 3 bulan kita ‘mengkarantinakan’ diri kita sendiri. Kejenuhan merupakan hal yang wajar dalam kondisi seperti ini. Oleh karenanya, banyak orang melakukan hobi baru yang memberikan efek terapeutik untuk mengarahkan pikiran mereka ke hal yang lebih positif.
Saat masa karantina, kesehatan mental menjadi masalah yang banyak dihadapi oleh banyak orang. Terbatasnya ruang gerak dan interaksi yang konstan melalui alat telekomunikasi jarak jauh dapat menimbulkan rasa bosan dan pikiran negatif di tengah pandemi seperti ini.
Lalu sebenarnya apa sih hobi dengan efek terapeutik itu? Efek terapeutik sendiri memiliki arti hasil penanganan medis yang sesuai dengan apa yang diinginkan pasien.
Jadi misalkan saat kita sudah terlalu lama berdiam diri di rumah dan ingin mengurangi stres dan meningkatkan pikiran positif di dalam diri kita, melakukan hobi-hobi tertentu dapat menjadi salah satu bentuk terapinya.
Beberapa Hobi Yang Sering Dilakukan Saat Pandemi
Kalau berbicara tentang hobi, ada banyak sebenarnya. Namun, coba tengok sosial media teman-teman kita. Kurang lebih, aktifitas atau hobi yang ditunjukan cenderung seragam.
Berikut tiga hobi dengan efek terapeutik yang banyak dilakukan saat masa karantina di rumah:
- Bermain Musik
Sudah tidak diragukan lagi, bermain musik menjadi hobi yang dapat mengurangi stress dan membuat mood menjadi lebih baik. Hal ini diperkuat oleh studi yang menyatakan bahwa bermain musik selama satu jam dapat mengurang stress.
Jika dilakukan selama enam minggu berturut-turut dapat mengurangi risiko munculnya penyakit yang diakibatkan oleh stress dan juga meningkatkan IQ.
Jika tidak menguasai alat musik apapun, kita juga dapat menabuh hal-hal disekitar kita atau bersenandung irama yang kita ciptakan sendiri. Belajar alat musik secara online juga dapat menjadi pilihan untuk memulai hobi terapeutik ini.
- Memasak
Mencampur bumbu-bumbu dan menakar rasa saat memasak ternyata memiliki efek terapeutik yang cukup baik. Berfungsinya indera perasa dan penciuman saat memasak membuat pikiran kita lebih fokus dan merangsang kreativitas.
Hal ini membuat kita akan melupakan hal-hal negatif yang ada dalam pikiran dan menimbulkan perasaan senang saat masakan tersebut jadi dan dapat disantap. Terutama saat kita dapat membagikan masakan kita kepada orang-orang terdekat.
Menurut ahli terapi seni kuliner Universitas Tel Aviv, Ayelet Barak Nahum, berbagi hasil masakan dengan orang terdekat juga dapat mempererat ikatan sehingga memberikan rasa puas dan bermakna kepada pemasaknya.
Untuk memulai hobi memasak kita dapat memulai dengan memasak resep-resep mudah anti-gagal seperti banana cake, pancake, nasi goreng, atau tumis-tumisan.
Menanam Tanaman Juga Dapat Memberikan Efek Terapeutik
Waktu yang banyak dihabiskan di rumah membuat orang tertarik untuk mulai mempercantik rumahnya dengan tanaman-tanaman indah. Indera perasa manusia yang bersentuhan langsung dengan tanah dan tanaman dipercaya dapat meningkatkan produksi hormon serotonin dan dopamin dalam tubuh yang dapat memberikan efek rasa senang. Tidak heran foto-foto balkon dan ruang tamu di media sosial saat ini dipenuhi dengan tanaman hias.
Untuk memulai menanam tanaman sebenarnya mudah. Hanya dengan pot kecil kita dapat mulai merawat dan memelihara tanaman hias. Jika ingin memulai, tanaman seperti anggrek, monstera, lidah mertua, dan succulent dapat dipilih karena perawatannya tidak terlalu rumit dan tidak mudah mati.
Banyak sebenarnya hobi lain yang memiliki efek terapeutik. Buat kalian hobi apa yang membuat pikiran menjadi lebih positif?
