Sayaajarkan – Lampu utama kendaraan baik mobil atau sepeda motor keluaran terbaru banyak yang telah menggunakan teknologi LED. Selain diklaim lebih hemat energi, LED kendaraan ini pun mampu memberikan penerangan visual yang lebih baik.
Saat ini tren LED Kendaraan dengan sinar putih cukup digemari. Lampu berteknologi HID ataupun LED yang dipergunakan oleh pabrikan biasanya memiliki skala 3.800-4.300 kelvin. Namun demikian, bila digunakan saat musim hujan fungsinya tidak sebaik dibandingkan lampu standar yang berwarna kuning. Hal ini karena sifat cahaya putihnya yang mudah memantul sehingga tidak bisa menembus rintik air atau kabut.
Semakin tinggi Kelvin maka lampu akan memiliki intesitas yang tajam. Cahaya di bawah 5.000 Kelvin lampu akan menghasilkan warna kuning pijar sampai mendekati clear. Intensitas di atas 6.000 Kelvin maka hasilnya lampu akan berwarna putih. Sedangkan di atas 8.000 Kelvin lampu akan berwarna biru, dan di atas 10.000 Kelvin akan menghasilkan warna merah muda.
Kelemahan Lampu LED
Dalam kondisi cerah, lampu LED sangat membantu penerangan di malam hari. LED memiliki kelebihan pancaran cahaya lebih terang dengan daya yang lebih rendah. Namun, kondisi berubah ketika turun hujan atau melewati jalanan berkabut. Kelemahan jenis warna ini, tidak bisa menembus kabut ataupun guyuran air hujan dengan baik.
Cahaya LED kendaraan sinarnya lemah saat di musim hujan atau jalan berkabut. Bahkan pancaran cahayanya cenderung memantul saat terkena uap air dari rintik air hujan dan kabut. Saat melintas di hujan lebat, cahaya akan cenderung mengumpul di bagian depan kendaraan. Demi mengatasi masalah pencahayaan, pemilik mobil terpaksa memakai lampu tambahan. Terpaksa, harus merogoh kocek cukup besar untuk membeli lampu itu.
Mensiasati LED Kendaraan Putih
Kondisi alam Indonesia dengan curah hujan tinggi membutuhkan lampu yang dapat menyiasati kondisi seperti ini. Karakter cahaya yang bisa menembus hujan yaitu putih kekuningan atau kuning muda. Kita tidak harus memasang lampu kabut tambahan untuk membantu pancaran lampu putih. Modifikasi ringan bisa membuat cahaya lampu LED bisa menembus kabut atau hujan deras. Caranya dengan menempelkan stiker transparan kuning terang pada mika lampu pada saat musim hujan tiba.
Cara ini bisa dibilang murah meriah, harga atau biaya pemasangannya hanya puluhan ribu rupiah. Stiker ini bisa digunakan secara permanen atau sementara saat musim hujan saja. Lampu utama dengan stiker kuning banyak digunakan dalam balap ketahanan. Stiker kuning ini lantas membuat pancaran cahaya lampu menjadi kuning sehingga mampu memembus kabut atau rintik hujan.
Bila pemilik tetap ingin memasang LED Kendaraan yang mengakomodir segala kondisi cuaca, sebaiknya pilih lampu dengan ukuran Kelvin di bawah 5.000. Karena pancaran sinar yang keluar masih cenderung ke warna kuning sehingga tetap bisa menembus kabut atau air hujan.
Sumber:
http://carreview.id/how-to/menyiasati-kelemahan-lampu-led-dan-hid-saat-kondisi-hujan-atau-berkabut/10841
https://otomania.gridoto.com/read/033658/salah-pilih-lampu-di-musim-hujan-bisa-celaka
https://motorblitz.com/2015/11/12/headlamp-lampu-led-vs-halogen-mana-yang-lebih-bagus-dan-terang/
https://otomania.gridoto.com/read/037671/hujan-dan-kabut-musuh-utama-lampu-led
http://otomotif.liputan6.com/read/2638204/membedah-lampu-halogen-hid-dan-led-bagus-mana?source=search
