Otomotif

Awas! Jangan Lakukan Ini pada Mobil Bertransmisi Otomatis

Mobil bertransmisi otomatis. Dok/Otosia

SayaAjarkan – Mobil bertransmisi otomatis kini semakin ada di mana-mana, mulai dari mobil sport hingga hatchback.

Keberadaan transmisi otomatis membuat pengalaman mengemudi menjadi lebih mudah dan tidak lagi sulit untuk dipelajari.

Sayangnya, kemudahan ini kerap kali membuat banyak orang lengah. Dan kecerobohan kecil saja di dalam menggunakan transmisi otomatis, bisa berakibat fatal.

Hmm, serem juga ya. Nah seperti melansir dari laman spencerautorepair, berikut beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan saat mengendarai mobil bertransmisi otomatis.

Jangan lakukan ini di mobil bertransmisi otomatis

Jangan pernah menuruni bukit dalam keadaan netral
Lho kenapa? Kan jalannya menurun? Kenapa tidak ketakkan saja transmisi otomatis mobil di posisi netral dan biarkan mobil meluncur dengan bantuan gravitasi, kan bisa menghemat bahan bakar.

Eits, tunggu dulu. Ada banyak bahaya terkait penggunaan transmisi seperti ini.

Yang pertama, di gigi netral, mesin berjalan pada RPM terendah. Ini berarti bahwa pompa oli, juga bekerja pada kecepatan terendah.

Syahdan, mesin menjadi kurang pendinginan, yang dapat menyebabkan kegagalan bearing karena panas dan gesekan.

Kedua, karena mobil dalam keadaan netral, kita tidak bisa lagi berakselerasi. Yang artinya kita memiliki kontrol yang lebih rendah atas mobil, di mana kita hanya dapat memperlambat dan tidak mempercepat.

Ketiga, kita sebenarnya sama sekali tidak menghemat bahan bakar. Transmisi otomatis modern akan memotong pasokan bahan bakar mereka sendiri saat menuruni bukit, dan bahkan ini terjadi pada posisi transmisi drive (D) dan tidak netral (N).

Transmisi kendaraan

Jangan pernah pindahkan transmisi drive (D) ke mundur (R) atau sebaliknya tanpa berhenti lebih dulu.
Ini merupakan tindakan pencegahan mendasar bagi siapa pun yang mulai menggunakan mobil otomatis.

Transmisi otomatis menggunakan roda gigi planetary dalam transmisinya. Set yang berbeda diaktifkan tergantung ke arah mana kamu ingin bergerak.

Saat satu sedang kita gunakan, set lainnya dibuat tidak efektif dengan menggunakan pita transmisi otomatis dan kopling multi-pelat.

Pita ini memiliki lapisan bahan gesekan tinggi yang menjepit rumah roda gigi yang tidak bergerak, membuatnya tidak dapat digerakkan.

Lapisan inilah yang akan menghentikan mobil saat mengubah arah tanpa henti. Namun tidak seperti bantalan rem yang mudah diganti, bagian ini berada jauh di dalam transmisi otomatis mobil kita. Jika rusak, biaya menggantinya pun akan mahal.

Jangan ganti transmisi ke tuas parking (P) sebelum mobil benar-benar berhenti
Melakukan ini di mobil modern sebenarnya tidak mungkin, karena mereka menggunakan sensor kecepatan.

Tetapi masih saja banyak orang-orang pada akhirnya melakukannya sambil melambatkan laju kendaraan dan dengan tergesa-gesa mengubahnya ke tuas P.

Ini bisa sangat berbahaya bagi transmisi otomatis mobil kamu. Selalu ingat, bahwa posisi transmisi P untuk menjaga mobil agar tidak bergerak.

Transmisi P tidak dimaksudkan sama sekali untuk menghentikan mobil saat sedang bergerak.

Memaksa menempatkan tuas P pada transmisi otomatis sebelum mobil benar-benar berhenti akan memindahkan pin pengunci ke posisinya untuk mengunci poros keluaran transmisi yang menghubungkannya ke roda.

Jika mobil masih bergerak, maka pin atau poros keluaran ini bisa terkikis atau bahkan patah sama sekali.

Jadi, saat mengendarai mobil otomatis, biarkan saja tuas berada pada posisi D selama berkendara di perjalanan.

Gunakan rem dan pedal gas untuk mengendalikan kendaraan. Hanya gunakan tuas atau shifter hanya jika benar-benar perlu.

Ingat. Mobil bertransmisi otomatis modern pabrikan saat ini cukup cerdas. Transmisi D cukup dapat menangani situasi apa pun yang dapat ditimbulkan oleh situasi lalu lintas di kota modern.

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top