Sayaajarkan – Pikir dulu sebelum membentak anak kita. Namanya juga anak kecil, ada saja tingkah lakunya. Dari yang lucu dan menggemaskan, hingga nakal dan mengesalkan.
Ada yang dengan lembut dan sabar membimbing anak mereka saat berbuat kesalahan, tapi ada juga sebagian orangtua yang memilih mendidik putra-putri mereka dengan keras. Tujuannya supaya mereka jadi orang sukses dan tangguh di kemudian hari.
Semuanya tentu demi masa depan buah hati tercinta. Tapi hati-hati, semua yang berlebihan tidak baik. Kebiasaan membentak anak bisa berakibat fatal terhadap mereka.
Menurut psikolog Monica Sulistiawati dari Personal Growth seperti dilansir Ibunda.id, ada lima dampak psikologis anak sering dibentak.
Bahaya Membentak Anak
Menghambat pola pikir anak
Sel otak anak-anak masih terus tumbuh dan berkembang. Ketika anak berada di dalam lingkungan yang tidak kondusif seperti sering dimarahi, miliaran sel otaknya bisa rusak. Sering membentak anak bisa menghambat perkembangan kognitif mereka. Kecerdasan buah hati bahkan bisa terganggu tanpa kita sadari. Mau anak jadi bodoh?
Anak merasa tidak nyaman
Reaksi setiap anak ketika dimarahi dan dibentak pasti berbeda. Ada yang menurut karena menyadari kesalahannya, tapi ada juga yang tidak terima merasa terus-menerus diperlakukan seperti itu. Hal ini bisa membuat mereka menjadi kurang nyaman berada di dalam keluarganya. Mereka juga bisa merasa bahwa orangtua mereka tidak menyayanginya, bahkan hingga membenci orangtua sendiri. Enggan dong hubungan anak dengan orangtua rusak?

Sedih kan kalau liat anak jadi murung karena sering dibentak? Credit photo: verywellmind.com
Kehilangan rasa kepercayaan diri
Anak-anak yang memiliki kepercayaan diri rendah atau bahkan tidak sama sekali bisa saja mendapatkannya karena peran orangtua. Jangan sampai kebiasaan membentak anak membuat mereka jadi pribadi yang pemalu dan tidak mampu bergaul, akibat gugup dan takut dalam bersosialisasi. Ketidakmampuan untuk membaur tentu lebih banyak negatif daripada positifnya
Kurang pengendalian emosi
Suara bentakan orangua terpatri di benak sang anak dan menjadi kenangan yang buruk untuknya. Dampaknya bisa sampai dia dewasa. Anak yang sering mendapat bentakan, pengendalian emosinya bisa menjadi tidak stabil dan mudah meledak-ledak. Kurangnya pengendalian emosi tentu berdampak buruk dalam segala aspek kehidupan.
Rentan gangguan kejiwaan
Lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab gangguan kejiwaan seseorang. Anak jadi lebih rentan memiliki gangguan kejiwaan bila sering dibentak. Depresi hingga gangguan kecemasan pun bisa lebih mudah menyerang.
Jadi, sayangi anak-anak kita dengan cara yang benar ya! Sabar.
