Sayaajarkan – Mengajari anak untuk memakai toilet sendiri atau toilet training sangatlah penting. Selain mengajarkan anak untuk mandiri, kemampuan memakai toilet juga berguna untuk mengetahui apakah anak kita tumbuh dan berkembang dengan normal atau tidak.
Toilet training merupakan proses ketika anak belajar untuk buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di toilet selayaknya orang dewasa. Pada tahap ini, anak diajari untuk tidak lagi mengeluarkan urine dan tinja pada popok.
Kapan anak siap untuk toilet training?
Sebenarnya tidak ada patokan yang pasti kapan anak sudah harus mulai melakukan toilet training, karena Keberhasilan toilet training bukan tergantung pada anaknya saja, tapi juga dari peran orangtua yang kooperatif.
Namun, banyak yang menyarankan dimulai dari umur 2 tahun. Alasannya, karena anak sudah mulai lancar berbicara. Sehingga anak sudah bisa bilang mau pup atau mau pipis.

Tips untuk Memulai Toilet Training si Kecil
Bagi yang mau memulai program toilet training untuk si buah hati, berikut beberapa tips yang bisa kita terapkan:
Kesiapan orangtua
Yang sesungguhnya dipersiapkan dari awal adalah bukan anak. Tapi orangtua sendiri. Karena butuh konsisten orangtua untuk tetap melatih anaknya lepas pampers. Dan ini cukup merepotkan karena harus bolak balik kamar mandi atau mengelap ompolnya diawal-awal latihan. Sehingga orangtua keburu lelah dan akhirnya menyerah. Untuk itu tetap dan yakinkan diri sebagai orangtua mampu untuk toilet training.
Celana dalam
Pastikan celana dalam anak sedia lebih banyak, minimal 2 lusin. Karena untuk di awal training, anak masih belum terbiasa menahan pipis, jadi akan ada proses dimana anak pipis di celana. Sehingga perlu sedia celana dalam yang banyak.
Konsisten
Pastikan konsisten. Cari waktu yang tepat. Jangan sehari latihan besok enggak. Nanti anak akan bingung. Jadi konsisten ini sangat penting. Pastikan dilatih berturut-berturut. Hindari berpergian jauh selama 3-7 hari. Karena masa adaptasi ada direntang 3-7 hari.
Perlak ukuran besar/seprai anti air
Sediakan perlak ukuran besar di kasur atau gunakan seprei anti air. Jadi ketika tidur terhindar dari ompol. Untuk itu pastikan anak sudah pipis terlebih dulu sebelum tidur untuk menghindari ngompol.
Sediakan Potty Seat (dudukan kloset anak)
Untuk yang toiletnya duduk bisa belikan potty khusus anak. Sehingga anak lebih nyaman ketika pipis ataupun pup.
Pertanda
Kenali pertanda ketika ingin pipis dan pup. Sehingga anak-anak tahu kalau yang sedang dia rasakan saat itu adalah ingin pipis dan pup. Jadi segera bawa anak kita ke toilet.
Puji
Pujilah anak ketika anak berhasil pipis di toilet. Dengan pujian anak akan termotivasi. Dan jangan memarahinya jika iya gagal. Cukup beritahu “Nanti kalau pipis atau pup di toilet ya.”
(Siti Fathimah Azzahra)
