Sayaajarkan – Di 2018, dolar naik hingga titik tertingginya pernah menyentuh Rp 15.000 per 1 USD. Turunnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sedikit banyak mempengaruhi perekonomian Indonesia. Tak cuma skala nasional, perkembangan nilai tukar (kurs) mata uang atau valuta asing (valas) pastinya juga jadi perhatian mereka yang kesehariannya berurusan secara langsung.
Katakanlah yang bekerja pada perusahaan asing dan mendapat kiriman gaji dalam bentuk dolar, atau yang pekerjaannya berurusan dengan perjalanan luar negeri.
Nah, mungkin masih ada yang bingung saat uang dolarnya ditukarkan ke rupiah mendapati jumlah yang diterima tidak sesuai dengan harapan atau perhitungan sendiri, yuk kita bahas bareng menggunakan dua contoh kasus di bawah.
(Disclaimer: Dua kisah berikut fiktif sebagai penggambaran mudah belaka. Angka-angka yang tertera merupakan penyederhanaan supaya memudahkan perhitungan semata, bisa berbeda dari kondisi sebenarnya)
Budi dan gaji dolar nya yang terpotong:
Budi bekerja untuk sebuah agensi komik di luar negeri sebagai ilustrator. Sehari-hari dia sibuk di depan laptop Macbook-nya dan bekerja secara remote dari rumah. Selesai mengerjakan proyek, dia mengirimkan karya lewat internet. Setiap bulan dia menerima transferan gaji sebanyak USD 500, yang langsung terkonversi menjadi rupiah di rekening banknya.
Budi menghitung, melihat pemberitaan media bahwa dolar naik sempat menembus angka Rp 15.000,-/USD, bulan ini dia akan mendapatkan sekitar Rp 7.500.000,-. Tapi dia kecewa setelah mengetahui hanya mendapat sekitar Rp 7.300.000,-. Padahal Budi melihat email bukti pengiriman, bahwa biaya kirim remittance ditanggung oleh perusahaan.
Lantas kemana sekitar Rp 200.000 nya?
Dewi yang hanya dapat sedikit dari money changer:
Dewi baru saja pulang dari perjalanan dinasnya ke Amerika Serikat. Sesampainya di bandara Indonesia dia langsung pergi ke tempat penukaran uang (money changer) untuk menukarkan sisa uang dolar tunai nya di dompet sebesar USD 200 supaya bisa dipakai untuk naik taksi dan keperluan lainnya di Tanah Air.
Tapi Dewi kesal. Menggunakan perhitungan sama seperti Budi, Dewi menyangka akan memperoleh Rp 3.000.000,- tapi hanya menerima Rp 2.930.000,-. Rugi Rp 70.000 dong?
Ilutrasi ekspresi saat nilai tukar tidak seperti yang diharapkan. Credit photo: zovovo.com
Apa yang terjadi kepada uang Budi dan Dewi?
Dolar Naik: Ketahui Kurs Jual dan Kurs Beli
Perlu dipahami secara umum ada dua jenis kurs, yaitu kurs jual dan kurs beli. Saat kita melihat judul berita, bisa jadi kurs yang ditampilkan adalah kurs jual atau mungkin kurs tengah. Kurs jual biasanya lebih tinggi/mahal dari kurs beli.
Kurs jual adalah kurs yang dipakai saat bank/money changer ingin menjual mata uang asing kepada kita atau jika kita ingin menukarkan rupiah dengan uang asing. Sedangkan kurs beli adalah kurs yang dipakai saat bank/money changer ingin membeli mata uang asing dari kita atau jika kita ingin menukarkan uang asing dengan rupiah. Lalu kurs tengah merupakan antara kurs jual dan kurs beli (kurs beli+kurs jual:2=kurs tengah).
Kurs Jual dan Kurs Beli Bank Indonesia mata uang USD. Credit Photo: www.bi.go.id
Budi dan Dewi salah dalam cara menghitung, mereka menggunakan kurs jual. Sedangkan “beli” atau “jual” dilihat dari sudut bank/money changer nya, bukan kita sebagai pemilik uang.
Kursnya bisa berbeda di satu sama lain. Bank dan money changer yang merupakan badan bisnis tentunya juga mencari yang paling menguntungkan bagi mereka. Di sini lah selisih “kurs tengah” mungkin berbicara.
Untuk Dewi, dia salah menghitung menggunakan nilai kurs jual saat menukarkan uangnya. Money changer di tempat macam bandara atau hotel juga bisa mematok harga jual-beli berbeda dari di tempat-tempat lain.
Sedangkan Budi, selain menggunakan nilai kurs jual saat menghitung, dia tidak mengetahui bahwa menerima pengiriman uang dari luar negeri dikenakan biaya bervariasi (bisa sekitar USD 5 – 20-an) tergantung bank masing-masing.
Nah, supaya tidak kecewa, gunakan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang tertera dalam berita media ataupun informasi online lainnya sebagai gambaran semata dan gunakan kurs terendah. Nilai asli saat penukaran mata uang atau valuta asing (valas) bisa berbeda tergantung tempat dan berubah sewaktu-waktu. Saat dolar naik dan hendak menukarkannya, Cari juga informasi soal biaya dan lain sebagainya ke sumber-sumber resmi.
Ini tidak hanya berlaku ke Dolar saja lho, tapi ke semua mata uang yang mau kita tukar. Gimana, sudah jelas kan sekarang?
Referensi:
https://www.cermati.com/
