Self Development

Mau Jadi Pemimpin Hebat? Pahami 5 Elemen Ini

Ilustrasi Pemimpin. Dok/Pixabay

SayaAjarkan – Selamat datang wahai para pemimpin. Entah kamu adalah seorang CEO mapan, atau seseorang yang baru saja posisi manajemen pertama, ini adalah waktu yang tepat bagi kamu untuk mempelajari lima elemen penting, yang akan mengantarkanmu menjadi pemimpin hebat.

Untuk mempelajari ini, singkirkan terlebih dahulu pemahaman bahwa ‘pemimpin adalah tukang perintah.’

Karena agar bisa menjadi pemimpin yang baik, kamu harus berani untuk ikut terlibat, memotivasi, dan membimbing tim kamu.

Mengutip laman Talent Bridge, agar bisa melakukannya, kamu membutuhkan lima elemen penting yang sempat disinggung di awal tulisan, sebagai dasar dari pola kepemimpinanmu.

Mau tahu apa saja? Sini saya ajarkan.

5 Elemen Penting dalam diri Pemimpin

Komunikasi
Kepemimpinan dimulai dengan komunikasi. Tentunya yang jelas, efektif, transparan dan sesuai dengan penerima pesan.

Seorang pemimpin yang baik akan meluangkan waktu untuk mencari tahu gaya dan metode komunikasi yang paling cocok untuk setiap anggota tim.

Metode komunikasi meliputi teks, email, telepon, atau tatap muka langsung.

Dengan berkomunikasi pada tim, kita akan dapat membangun kepercayaan, hubungan baik, serta budaya akuntabilitas bersama. Jadi, berkomunikasilah yang sering, jelas dan jujur.

Mengenal tim
Seorang pemimpin yang baik mengenali timnya lebih baik daripada orang lain.

Pemimpin akan tahu betul apa kekuatan dan kelemahan timnya, serta apa yang membuat mereka tergerak maupun termotivasi.

Untuk bisa meraih ini, coba luangkan waktu untuk mengenal tim lebih dalam. Dari situ, kita akan dapat banyak hal, mulai cara terbaik untuk berbicara dengan mereka, hingga memahami cara mereka dalam menyelesaikan sesuatu.

Paham akan diri sendiri serta mampu berdiplomasi

Mengenal diri sendiri
Selain mengenal tim dengan baik, kita juga perlu untuk mengenal diri sendiri. Terutama yang terkait dengan passion maupun karier.

Yang perlu kita tanyakan kepada diri kita sendiri, adalah bagaimana cara kita memandang jabatan ini. Apakah ini tak lebih dari sebuah pekerjaan, atau menggambarkan tekad di mana kita benar-benar ingin menjadi seorang pemimpin?

Yang pasti, jika di dalam pikiran kita hanya ada tempat untuk uang atau prestise, maka tim kemungkinan besar tidak akan senang dengan kepemimpinan kita.

Diplomasi
Poin keempat sangat penting,. Jika kita selama ini hanya memberi tahu orang-orang apa yang harus dilakukan tanpa mau mendengar masukan, maka kita tidak akan memiliki pekerja yang benar-benar terlibat.

Tentu, terkadang kita harus membuat perintah yang sulit. Tetapi, di sebagian besar keputusan, tunjukkan bahwa mereka masih punya pilihan dan selalu diberi ruang untuk berdiskusi.

Dengarkanlah kebutuhan mereka, terima saran, dan implementasikan proses demokrasi dalam setiap proyek.

Ini akan memberi tim sebuah otonomi yang mereka idamkan, dan akan menghasilkan tenaga kerja yang lebih terlibat, dengan hasil yang lebih baik.

Yang pasti, mendorong lingkungan kerja yang kolaboratif dan demokratis, akan lebih efektif daripada memaksakan peran dan harapan pada orang-orang.

Umpan balik itu penting

Mencari umpan balik!
Poin kelima lebih mirip rangkuman dari keempat poin sebelumnya. Di mana hasil dari komunikasi, pengenalan diri dan tim, serta diplomasi, akan menghasilkan keberanian untuk melakukan penilaian yang jujur terhadap diri sendiri.

Jika sudah mencapai tahap ini, mintalah umpan balik secara teratur. Tidak hanya dari tim, tetapi juga manajer senior, mentor, dan kolega lain.

Umpan balik akan membantu kita untuk memahami apa kekuatan dan kelemahan kita, dan bagaimana menggunakannya untuk keuntungan kita.

Yakinlah, ketika kamu tumbuh, tim-mu pun akan ikut tumbuh!

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top