Sayaajarkan – Meski mahal, banyak yang bela-belain merogoh kocek dalam untuk mendapatkan sebuah iPhone terbaru. Kalau belum mampu, iPhone bekas murah juga why not? Dari second-nya iPhone 4, 5, SE, 6, 7, sampai iPhone X, tinggal pilih sesuai budget.
Tapi hati-hati lho ya. Jangan sampai cuma tertipu tampilan luarnya saja yang mulus.
Merangkum Guiding Tech, sini saya ajarkan supaya dapat iPhone second murah berkualitas. Apa saja yang harus diperiksa?
1. Kecocokan nomor IMEI body dengan software
Ada kemungkinan kalau iPhone yang hendak kita beli telah diganti body-nya. Kalau itu terjadi, artinya kita tidak tahu apa yang pernah terjadi. Bisa pernah terjatuh dengan keras, bahkan tersiram air.
Makanya, cocokkan nomor IMEI di body dengan software. Kita bisa melihatnya di bagian belakang iPhone. Apakah sama dengan IMEI software? Coba lihat Setting → General → About.
Kalau berbeda, mungkin harganya bisa lebih murah lagi.

Dengan mencocokan nomor IMEI di body dengan software, kita bisa memastikan keaslian IPhone yang mau dibeli. Credit Photo: Unlockboot.com
2. Activation Lock
Sejak iOS 7 diperkenalkan ke iPhone, Apple semakin meningkatan fitur keamanannya. Tujuannya untuk mengurangi penjualan iPhone curian.
Kalau fitur ‘Find my iPhone’ pada iPhone bekas menyala dan Apple ID pemilik lama masih terhubung, well, iPhone tersebut jadi tak berguna. Tanpa password lama, kita tidak bisa set up ID baru atau me-restore-nya.
Bisa jadi pemilik lamanya lupa dan kurang teliti, atau iPhone tersebut adalah hasil curian. Lakukanlah dua hal berikut untuk mencegahnya terjadi kepada kita.
Pertama, kalau iPhone bisa digunakan, lihat Settings → iCloud lalu matikan (turn off) ‘Find my iPhone’.
Atau yang kedua, buka Activation Lock tool di internet lalu ketikkan nomor IMEI device. Kita bisa mengetahui ‘Find my iPhone’ telah diaktifkan atau tidak di sana.

Cobalah mengecek fitur ‘find my iPhone’ untuk memastikan iPhone bekas-nya bukan barang curian www.wikigain.com
3. Apakah nomor IMEI di-black list?
Sama seperti poin sebelumnya, black list diciptakan untuk mengurangi penjualan iPhone curian. Bedanya, black list ini bukan di-manage oleh Apple, melainkan provider seluler di benua Amerika dan Eropa.
Tak seperti nomor handphone yang bisa gonta ganti, IMEI melekat pada device dan dicatat oleh provider SIM card saat aktif. Jadi saat ada laporan pencurian iPhone, nomor IMEI masuk ke daftar hitam alias black list tadi sehingga iPhone tidak bisa digunakan di jaringan manapun alias terkunci. Kecuali, bila IMEI telah dicoret dari daftar.
Banyak cara online untuk memeriksanya, salah satunya melalui Swappa.com. Kalau situs tidak bisa dibuka, coba lewat proxy gratisan seperti Touch VPN (install lalu aktifkan dulu di Google Chrome).

Saat ada laporan pencurian iPhone, nomor IMEI masuk ke daftar hitam alias black list tadi sehingga iPhone tidak bisa digunakan. Credit Photo: YouTube
4. Garansi
Warranty atau garansi disini bukan berarti klaim servis gratis atau penggantian seperti kita beli baru. Namun untuk memeriksa asal-usul iPhone bekas yang hendak kita beli. Buka Self Solve di website Apple dan masukan serial number iPhone.
Kalau kita berhasil masuk ke laman baru di website tersebut, berarti si iPhone bekas boleh dibilang terjamin kualitasnya dan bukan barang curian.

Cobalah memeriksa asal-usul iPhone bekas yang hendak kita beli dengan mengecek garansi-nya. Credit Photo: cnet.com
Lihat serial number pada belakang body iPhone, atau pada Settings → General → About seperti dijelaskan sebelumnya.
Well, semoga tips di atas bermanfat. Apakah ada tips membeli iPhone bekas murah lainnya? Kasih tahu kita, dong!
