Sayaajarkan – Saat ini kita nyaris tak bisa hidup tanpa terhubung dengan internet. Tengok saja, yang pertama kita lakukan begitu bangun tidur di pagi hari bukan cuci muka, minum seteguk air atau bahkan sholat Subuh. Mungkin ada yang begitu bangun tidur langsung ke toilet. Tapi itu pun sambil bawa hape, online, mengecek pesan yang masuk, menjelajah media sosial, atau berselancar di situs berita.
Di era kakek, ayah atau paman-paman kita, koran dan siaran berita radio jadi santapan orang di pagi hari. Kini radio hanya dinikmati ketika menyetir mobil, sedangkan koran tak lagi banyak dibaca orang. Pola hidup orang berubah sejak ada internet.
Internet merevolusi kita mengonsumsi berita, mencari informasi, menikmati hiburan dari musik hingga film, berbelanja, bahkan berkomunikasi dengan orang lain. Namun, tahukah kamu bagaimana semua itu berawal? Adakah sosok yang disebut penemu internet atau jagat dunia maya?

Tanpa disadari, Pola hidup orang berubah sejak ada internet. Credit Photo: mindsight.pk
Nenek moyang internet muncul di era Perang Dingin pada 1960-an. Waktu itu Uni Soviet yang komunis bikin Amerika Serikat yang kapitalis paranoid. Dunia selalu berada di ambang perang nuklir yang bisa memusnahkan dunia dan seisinya.
Pada 1960-an militer AS sangat bergantung pada jaringan komputer untuk menyediakan peringatan dan tanggapan dini terhadap serangan nuklir. Yang jadi titik kekhawatiran waktu itu bagaimana memastikan jaringan tetap bisa bekerja saat terjadi serangan nuklir pihak lawan. Jawabannya adalah Advanced Research Projects Agency Network, atau Arpanet. Arpanet memisah data yang berjalan antar-komputer menjadi “paket-paket” yang dapat diarahkan melalui sebuah router menuju komputer-komputer tertentu. Jika terjadi kerusakan pada salah satu bagian jaringan, router dapat mengarahkan kembali paket-paket itu ke bagian yang tidak rusak.
Pemindahan paket-paket itu menciptakan jaringan yang cepat. Selain militer, universitas serta organisasi lain bergabung ke Arpanet. Orang lalu sadar betapa efektif cara itu untuk saling tukar informasi. Akhirnya, militer AS memutuskan diri dari jaringan, menunggalkannya terbuka bagi sejumlah organisasi di seluruh dunia untuk bergabung. Saat mulai dikenal di kancah internasional itulah muncul nama internet. Konon, istilah ini kependekan dari international network alias jaringan internasional.

Salah satu gambaran penggunaan internet di masa lalu bisa dilihat di film ‘Billion Dollar Brain’ yang rilis di tahun 1967. Credit Photo: www.amongtech.com
Pada 1980-an internet telah terbangun dengan baik. Namun hanya digunakan para ahli dan peneliti. Tambahan pula ada begitu banyak komputer dan jenis data berbeda sehingga aksesnya hanya efektif bagi sedikit orang yang punya format serupa saja.
Hingga pada Maret 1989, Tim Berners-Lee, ilmuwan komputer di lembaga riset nuklir CERN yang berpusat dekat Jenewa, Swiss, mencuatkan gagasan jaringan hypertext-link yang berguna untuk membantu peneliti saling berbagi informasi. Nama yang ia usulkan tadinya “Mesh”, tapi setahun kemudian saat menulis coding untuk itu ia menggantinya jadi world wide web (www atau jaringan seluruh dunia).
Untuk menghindari masalah dengan format dan komputer yang berbeda-beda, semua halaman web diterjemahkan dalam bentuk standar atau “protokol”. Di situ kita kenal istilah HyperText Transfer Protocol atau http.

Tim Berners-Lee adalah sosok di balik terciptanya World Wide Web pada 1990 silam.
Berkat Lee, setiap orang dapat mengakses informasi di setiap situs web yang terbuka di mana pun di dunia, tanpa keahlian khusus apa pun. Hadirnya world wide web bersamaan dengan makin meluasnya penggunaan komputer pribadi yang murah untuk rumah tangga dan perkantoran pada 1990-an. Dunia tak sama lagi sejak itu.***
Sumber:
– John Fardon, 50 Gagasan Luar Biasa yang Mengubah Dunia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011.
– Majalah Bloomberg Businessweek, edisi 8-14 Desember 2014.
