Sayaajarkan – Membeli laptop baru karena yang lama sudah menurun performanya tapi masih bingung putuskan mana yang pas? Well, memilih laptop memang susah susah gampang. Laptop yang ini rasanya keren, tapi kok kemahalan. Yang itu murah, tapi kok kurang kece.
Ya sudah, jangan bingung. Apapun itu yang jelas laptop mutlak diperlukan baik untuk kerja, sekolah dan lain sebagainya. Sini saya ajarkan cara membeli laptop sesuai kebutuhan yang pas di kantong, yang sebenarnya sangat simple.
Memilih Laptop (Hardware)
Apa pekerjaan kita?
Berdasarkan pengalaman, bagi kita yang pekerjaannya “hanya” menulis, contohnya jurnalis, blogger, penerjemah, editor buku dan lain sebagainya, sebenarnya tidak memerlukan laptop dengn spek tinggi berharga mahal sama sekali untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sebagai wartawan dan content writer, saya hanya memerlukan text editor seperti Notepad dan Microsoft Word untuk menulis, serta kuota internet.
Laptop 11 inchi mulai harga 3 jutaan rasanya sudah cukup. Namun kalau bisa, jangan di bawah itu. Selain menulis kita juga perlu browsing internet, menonton video YouTube, chatting di Skype, edit foto ringan bukan?
Itu kalau penulis. Tapi tentu beda lagi bila kita bekerja sebagai desainer grafis atau editor video. Laptop berspesifikasi tinggi mutlak diperlukan. Laptop “biasa” tentu hanya bikin kepala pecah dan deadline berantakan. Siapkan dana minimal 5 juta. Laptop belasan hingga puluhan juta pun realistis.

Pilihlah laptop yang sesuai dengan pekerjaan kita. Credit Photo: www.goldbeck.com
Memilih Sistem Operasi (Software)
Kebanyakan orang memang sudah terbiasa memakai komputer bersistem operasi Windows dari Microsoft. Sebelum memilih laptop, periksalah apakah harga laptop sudah termasuk software yang dipelukan atau hanya kosongan.
Seperti kita ketahui Windows merupakan OS berbayar. Belum lagi software-software lainnya seperti antivirus dll yang masih harus kita install. Kita bisa saja memakai yang gratisan (baca: bajakan), tapi lebih baik tidak. Selain ilegal, software bajakan rentan malware.
Selain Windows, sebagian juga sudah terbiasa menggunakan produk Apple dengan Mac OS-nya. Tapi bukan rahasia lagi kalau Macbook baru relatif mahal.
Kalau rela bayar untuk beli software-software asli karena sudah terbiasa atau malas belajar sesuatu yang baru alias gaptek (gagap teknologi), Windows atau Mac OS merupakan pilihan tepat. Namun bila sebaliknya mau agak repot sedikit, laptop bersistem operasi Linux bisa dijadikan pilihan. Selain hampir bebas virus, Linux 100% gratis.

Usahakan jangan pakai software bajakan, karena rentan malware. Credit Photo: freepik.com
Anyways sebagai gambaran, artikel ini ditulis mengunakan laptop dengan prosesor Intel Core i3 keluaran Asus, dengan RAM 2GB serta hard disk 500 GB. Sistem operasinya? Linux Debian. Sebelumnya saya juga pernah bekerja menggunakan laptop Acer 3 jutaan berprosesor Intel Celeron dan sistem operasi Windows 10 (asli, sudah termasuk laptop) and it was fun!
Selamat memilih!
