Movie

Zombieland Double Tap Review: Zombienya Bisa Mikir!

Zombieland: Double Tap. Sumber foto: IGN

Sayaajarkan – Sepertinya tidak berlebihan kalau menyebut Zombieland: Double Tap seharusnya keluar pada 8 tahun lalu, tepatnya ketika histeria akan film ini belum usai.

Pasalnya, film ini benar-benar menyuguhkan apa yang ingin ditonton oleh penggemar Zombieland. Andai kata meluncur tak jauh dari film pertamanya yang rilis pada 2009 silam, mungkin bisa jauh lebih sukses di tangga box office.

Kembali disutradarai oleh Ruben Fleischer, serta dibintangi oleh Woody Harrelson, Jesse Eisenberg, Abigail Breslin, dan Emma Stone, film ini menyuguhkan unsur komedi yang kental, sedikit lebih absurd, serta kiamat zombie dalam versi yang lebih kekeluargaan.

Dalam film ini, para manusia yang tersisa masih saling ramah satu sama lain. Berbeda dengan apa yang digambarkan serial The Walking Dead atau beberapa film zombie lain yang memperlihatkan bagaimana para manusia bisa melakukan perbuatan amoral demi menyelamatkan dirinya masing-masing.

Salah satu adegan di film Zombieland: Double Tap
Salah satu adegan di film Zombieland: Double Tap

Sinopsis Zombieland: Double Tap

Zombieland: Double Tap mengambil waktu 10 tahun selepas peristiwa film pertama. Para tokoh utamanya yakni Tallahassee (Woody Harrelson), Columbus (Jesse Eisenberg), Wichita (Emma Stone), dan Little Rock (Abigail Breslin) telah dekat seperti keluarga. Colombus bahkan melamar Wichita dan memintanya untuk menikahinya.

Di sisi lain, para zombie mulai menunjukkan perkembangan kemampuan. Mereka jauh lebih ganas, lebih tahan tembakan, serta bisa sedikit menggunakan otaknya untuk memperangkap para korbannya. Terkait zombie jenis ini, Colombus memberi julukan T-800, yang mengacu pada robot jahat dari masa depan di film Terminator.

Salah satu adegan di film Zombieland: Double Tap
Salah satu adegan di film Zombieland: Double Tap

Setia di Ranah Komedi

Meski sebenarnya punya potensi untuk menjadi film horor yang menyeramkan, namun Ruben Fleischer tetap setia bertahan pada aspek komedi di film ini.

Tak heran, selama kurang lebih 99 menit, kita akan bolak-balik melihat kejadian absurd nan komikal. Plot tentang T-800 pun akhirnya jadi tidak berguna. Cukup disayangkan memang.

Di departemen karakter, Tallahasee adalah yang paling prima dari semua tokoh yang ada. Berkat skenario apik serta akting yang menawan dari Woody Harrelson, penonton jadi bisa melihat bagaimana sosok yang awalnya beringas seperti Tallahasee bisa menjadi ‘bapak yang baik’ untuk 3 anggota timnya.

Beberapa tokoh baru juga muncul di film ini. Beberapa hanya jadi penghias gimmick yang cukup menyebalkan, sementara beberapa lagi berhasil memperkaya ceritanya.

Overall, Zombieland: Double Tap adalah tontonan yang menyenangkan. Mungkin hampir sama serunya dengan film pertama.

“Fortunately for fans of the first one, Fleischer and company knew what they were doing when they brought us back to their crazy, blood-splattered world.” Matthew Rozsa, Top Critic

“After film No 2, it may be best if this franchise doesn’t rise again either.” Ed Potton, The Times

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

To Top